Berbagi di Kelas Inspirasi

“Karena sesungguhnya tanggung jawab mendidik bukan hanya dipegang oleh para pendidik namun merupakan tanggung jawab semua orang-orang yang terdidik”

— Bung Hatta

Selamat Menginspirasi… !!!

Saya ucapkan selamat bagi para relawan inspirator terpilih di Kelas Inspirasi Dompu (KID) jilid II. Sebagai salah satu inspirator di KID jilid I sebelumnya, Saya akan membagikan beberapa tips dan trik menjadi Inspirator di Kelas Inspirasi.

Saya dan murid Kelas 5

Saya dan murid Kelas 5

Bagi sebagian profesi yang berkaitan dengan pendidikan misalnya guru maupun dosen, mengajar bukanlah sesuatu yang sulit. Namun belum tentu hal ini mudah bagi profesi lain yang tidak memiliki pengalaman mengajar sebelumnya. Nah, Bagaimanakah cara mengajar yang baik dan benar di Kelas Inspirasi? Silakan baca hingga selesai ya.

Tujuan dari kelas inspirasi tentunya adalah untuk memberikan gambaran profesi, menumbuhkan minat, menyemangati, dan mendorong adik-adik berani bermimpi serta merajut cita-cita sedari kecil. Oleh karena itu, pada saat kelas inspirasi, para inspirator harus menggunakan busana profesinya sehari-hari dilengkapi dengan peralatan untuk mendukung profesinya agar mereka tertarik mengenai jenis pekerjaan yang sedang dilakoni oleh inspirator.

Saat KID jilid I, rekan inspirator saya, Mbak Anna Munawarah, yang merupakan salah satu pegawai Bank Swasta menggunakan busana kantor lengkap dengan name tagnya, Bang Ahmad Hariyadi dengan setelan baju perawat putih lengkap dengan perlengkapan minor set, Ummul Khairat, lulusan pendidikan yang saat itu bekerja di firma hukum lengkap dengan flip chart jenis pekerjaan. Mbak Yani dengan baju batik rapinya dan saya menggunakan jas putih ber-name tag plus stetoskop.

Jas putih dan stetoskop

Jas putih dan stetoskop

Tidak seperti mbak Ummul khairat, yang memang berlatar belakang pendidikan, kami berempat pastinya buta mengenai cara mengajar yang baik dan benar, apalagi untuk anak SD. Disitulah peran Fasilitator. Untungnya kelompok kami mendapat fasilitator yang keren-keren, ada pak Guru Arman, Pak Guru Ismail dan Bu Musawwir. Dari Mereka inilah kami mendapat briefing singkat mengenai manajemen kelas. Kami diajarkan berbagai macam ice breaking pada malam sebelum hari inspirasi. Berbagai macam tepuk, diajarkan. Ada tepukan yang disertai dengan doa, ini adalah tepukan yang dilakukan sebelum berdoa, tepuk keren dan jempol yang bisa dilakukan pada adik-adik yang berani maju ke depan kelas dan sebagainya. Bahkan kami menyiapkan senam kocak dengan menggerakkan seluruh anggota badan. Video ini kami peroleh dari youtube.

Selanjutnya yang perlu diketahui adalah pengenalan diri saat memulai kelas Inspirasi. Tutorial lengkapnya bisa dilihat di laman Youtube Kelas Inspirasi Jawa timur.

Saat memulai, sapalah mereka untuk membangun chemistry antara pengajar dan anak-anak,

Contohnya seperti ini:

Saat pengajar mengatakan selamat pagi anak-anak, pengajar menjelaskan bahwa ucapan tersebut harus dijawab dengan kata pagi pagi pagi dengan tangan kanan terkepal dan diangkat berulang kali sebanyak 3 kali.

Kemudian bisa mulai berdoa dan inspirator pun mengenalkan diri

“Assalamualaikum Adik-adik…”

“Perkenalkan nama Ibu adalah dr. Siti Humairah atau biasa dipanggil dr. Era” (Jika menggunakan Ibu/bapak dirasa terlalu tua, bisa mengganti dengan kakak)

“ Ibu berasal dari Dompu, naah… kalo pake jas putih seperti ini, kira-kira pekerjaan ibu apa? ”

 “Dokteeeeer…” mereka pun koor menjawab

“Nah, kalo dokter kerjanya dimana?” berilah pertanyan yang memancing

Biarkanlah mereka menjawab entah itu di rumah sakit, puskesmas, atau pun klinik…

Kemudian para inspirator dapat bertanya pada anak-anak mengenai cita-cita yang mereka inginkan. Biarkan mereka mengutarakan satu per satu, entah itu polisi, tentara, penulis, bidan, guru, perawat, wartawan, dokter, pegawai bank… apapun itu.. biarkanlah mereka bercerita… dengarkan mereka penuh perhatian hingga pada akhirnya teman-teman inspirator menyemangati mereka dan mengingatkan mereka cara meraih cita-cita itu seperti apa. Bisa dengan rajin membaca, berdoa, berusaha dan sebagainya.

Kemudian para inspirator sekalian dapat mempraktekan instrument yang dibawa serta. Saat itu saya membawa stetoskop, untuk anak kelas 1 hingga 3 mereka akan excited ketika mendengar suara lupdup dari stetoskop. Pasanglah stetoskop pada telinga anak-anak dan letakkan bell ataupun membrane di daerah jantung mereka sendiri atau jantung teman yang  lain sehingga mereka bisa mendengar suara jantung tersebut.

Sedangkan untuk kelas 4-6, selain peragaan suara jantung, saya memilih memainkan semacam mini drama, dimana salah seorang dari mereka menjadi dokter (dan saya pun memasang jas putih saya ke anak tersebut) sedangkan teman yang lainnya menjadi pasien. Seperti itu. Mengenai ini, lebih ke arah kreativitas para inspirator. Biasanya saat di kelas, ilham itu pasti ada… hehe

Yang tak kalah penting adalah, di setiap jam mengajar mengajar  sebaiknya diselipkan nilai- nilai positif yang dapat dilakukan oleh adik-adik, misalkan cuci tangan pake sabun, menyikat gigi, rajin memotong kuku, bermain menggunakan sandal, membuang sampah di tempat sampah, tidak boleh bertengkar dengan teman, rajin membantu ibu dsb. Intinya, saat kita mengajar selain kita menunjukkan profesi kita, kita tularkan pula perilaku positif.

Dan ketika telihat anak-anak mulai lemas atau bosan, mulailah ice breaking. Saya lebih memilih gerakan COCONUT. Dalam ice breaking ini, semua murid diminta berdiri, dan menggerakkan tangan dan badan sesuai huruf C O C O  N U T.  selanjutnya kita dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar lagi.

Para inspirator bisa menyanyikan lagu kebangsaan bersama, memberikan kuis, maupun menari bersama. Tumpahkan semua ide kreatif inspirator sekalian pada saat di depan kelas. Silakan berkreasi karena hanya hari itu saja, kelas tersebut menjadi area kekuasaan anda. Menjadi milik anda seutuhnya.

Pada saat jam pelajaran akan berakhir, jangan lupa salam perpisahan dan bersiap menuju kelas selanjutnya.

Pada saat hari inspirasi berakhir, teman-teman inspirator silahkan menentukan final closingnya bersama dengan kelompok. Bisa berupa menerbangkan balon bertuliskan cita-cita mereka ataupun pohon cita-cita.

DSC00366168-1

Semua kegiatan ini, tentu terasa akan hilang begitu saja tanpa adanya dokumentasi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya ucapakan terima kasih kepada Bang Ale, (Ig: @unclegober) dan Mbak Frieda sebagai relawan dokumentator KID I SDN 22 Dompu di Desa Mbawi. Terima kasih atas kreativitas dan tembakan-tembakan kameranya yang kece. Selengkapnya teman-teman inspirator dapat melihat kegiatan kami di video ini.

Akhir kata, semoga sukses dan selamat menginspirasi !

6 thoughts on “Berbagi di Kelas Inspirasi

  1. Dhiandra says:

    Luar biasa, kagum tak terkira, tetap semangat ✊ jangan kenal lelah, ciptakan generasi yang tidak hanya pintar namun cerdas
    Aamiin YRA 😇

Leave a comment